Kampung Lingga Pura Kecamatan Selagai Lingga |
Secara
umum Kabupaten Lampung Tengah beriklim Tropis-Humid dengan temperatur rata-rata
antara 26-28°C. Temperatur maksimum yang sangat jarang dialami adalah 33°C dan
juga temperatur minimum 22°C. Sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian
15-65 meter dpl dan mempunyai kemiringan lereng antara 0-2 drajat
(92,29%), dengan jenis tanah relatif dominan terhadap jenis tanah asosiasi
Possolik Kekuningan serta Podsolik Merah Kuning. Luas penggunaan lahan wilayah
Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari:
lahan sawah 76,725 Ha, ladang/huma 146.992 Ha, tegalan/kebun 64.108 Ha, lahan
perkebunan 17.058 Ha, lahan hutan (Negara dan rakyat) 30.772 Ha, pekarangan
38.370 Ha, rawa yang tidak ditanami 2.330 Ha, dan sisanya untuk pemukiman, kolam dan
penggunaan lain-lain.
Kabupaten
Lampung Tengah memiliki sarana prasarana jalan yang strategis seperti adanya
jalan trans Sumatera, jalan regional yang menghubungkannya dengan Kabupaten
Lampung Utara dan Kabupaten Lampung Selatan, jalan lintasan rel kereta api
serta jaringan jalan lokal yang menghubungkan antar kecamatan dan kampung
dengan ibukota kabupaten. Ruas-ruas jalan ini merupakan jaringan transportasi
yang menghubungkan dari satu tempat ke tempat lainnya, baik di dalam kabupaten
sendiri maupun luar daerah.
Daerah Lampung Tengah dapat di bagi
ke dalam lima unit Topografi yakni: (1) Daerah topografi berbukit sampai
bergunung; (2) Daerah topografi berombak sampai bergelombang; (3) Daerah
dataran alluvial; (4) Daerah rawa-rawa pasang surut dan (5) Daerah sungai.
Topografi berbukit sampai bergunung terutama pada Kecamatan Padang Ratu dengan
ketinggian rata-rata 1.600 m dari permukaan laut. Anak Gunung juga terdapat di Kecamatan
Selagai Lingga dan Gunung Tangkitangan di Kecamatan Pubian. Daerah dataran Alluvial
meliputi hampir keseluruhan wilayah Lampung Tengah sampai mendekati pantai
timur, juga merupakan bagian hilir dari sungai-sungai besar seperti Way Seputih
dan Way Pengubuan dengan ketinggian daerah antara 25-75 meter dari permukaan
laut dan tingkat kemiringan antara 0 sampai 3 derajat.
Daerah Lampung Tengah terdapat dua
dari lima daerah aliran sungai di Provinsi Lampung, yaitu Sungai/Way Seputih
dan Sungai/Way Sekampung. Sungai/Way Seputih memiliki luas 7.550 km2,
panjang keseluruhan 965 km, jumlah cabang 14 buah; sedangkan Sungai/Way Sekampung
memiliki luas 5.675 km2, panjang keseluruhan 623 km, dan jumlah
cabang 12 buah. Selain Way Seputih dan
Way Sekampung, Kabupaten Lampung Tengah juga dialiri oleh beberapa sungai lain,
seperti: Way Waya, Way Ketaya, Kali Pasir, Way Besi, Kali Macas, Way Tipo, Way
Pengakuan, Way Tatayan, Way Pubian, Kali Punggur, Way Raman, Way Bening, Way
Keliwang, Way Buring, Way Pengubuan dan Way Pengandungan. Jumlah waduk/dam ada 1 buah di Way Sekampung,
bendungan tetap tersebar di Way Sekampung (1 buah), Way Pengubuan (1 buah),
Bangun Rejo (6 buah), Kalirejo (6 buah), Way Kali Pasir (1 buah) dan bendungan
gerak ada di Way Seputih (1 buah).
Potensi
lahan sawah yang setiap tahun dapat ditanami padi di Kabupaten Lampung Tengah
pada tahun 2005 mencapai luas areal total 68.489 ha meningkat tajam
dibandingkan pada tahun 2003 (45.435 ha).
Total lahan sawah irigasi tehnis PU dan irigasi tehnis Non PU yang dapat
ditanami dalam satu tahun pada tahun 2005, masing-masing adalah seluas 48.237
ha (di 23 Kecamatan) dan 2.379 ha (di 9 Kecamatan). Sementara luas lahan sawah irigasi tehnis dan
semi tehnis yang diusahakan dan dapat ditanami padi pada 2005, masing-masing
adalah 41.727 ha (di 19 kecamatan) dan 2.843 ha (di 7 Kecamatan). Luas lahan sawah tadah hujan, sawah pasang
surut, sawah irigasi sederhana, dan sawah lebak yang diusahakan dan dapat
ditanami padi pada tahun 2005, masing-masing mencapai 9.325 ha (ada di 19
Kecamatan), 711 ha (Kec. Way Sepitih dan Seputih Banyak), 3.667 ha (10
Kecamatan, terutama Kec. Sendang Agung, Padang Ratu, Anak Tuha, Kalirejo, dan
Pubian) dan 7.837 ha (9 Kecamatan, terutama di Kecamatan Rumbia dan Seputih
Surabaya).
Kabupaten
Lampung Tengah relatif tidak jauh (60 km) dari Universitas Lampung (Unila) di
Bandar Lampung sebagai lembaga pusat pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan
pengabdian kepada masyarakat khususnya para pihak (steakholder) di Propinsi Lampung.
Ke depan diharapkan jalinan kerjasama yang baik antara kedua pihak Pemda
Lampung Tengah dan Unila dapat lebih ditingkatkan dalam rangka mensukseskan
program unggulan pengembangan komoditas padi sebagai unggulan pertama sub
sektor tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar