Cari Blog Ini

Selasa, 01 Oktober 2013

Arah Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Lampung Tengah



Seiring dengan program revitalisasi pertanian di sub sektor tanaman pangan khususnya tanaman padi di Kabupaten Lampung Tengah dan berdasarkan penjabaran prospek dan potensi daerah, maka secara umum arah pengembangan dalam jangka panjang (2008 – 2027) adalah sebagai berikut:
(1)    Pengembangan sumberdaya aparat dinas pertanian dan masyarakat petani padi, merevitalisasi sistem penyuluhan dan kelembagan petani untuk mempercepat difusi adopsi teknologi yang mampu meningkatkan produksi dan pendapatan petani;
(2)    Pengembangan sub sistem agroindustri hulu, meliputi pengembangan infrastruktur fisik penunjang, industri perbenihan (BBI), sarana produksi, alsintan, teknologi dan permodalan;
(3)    Pengembangan potensi lahan yang sesuai peruntukannya untuk komoditas padi dan menahan laju konversi lahan sawah melalui penetapan ”lahan abadi” untuk usaha pertanian khusunya komoditas padi;
(4)    Pengembangan sub sistem usaha pertanian primer melalui pengembangan paket teknologi budidaya yang baik (Good Agriculture Practices) dan berkelanjutan serta pengembangan sistim perlindungan petani;
(5)    Pengembangan sub sistem agrobosnis hilir dengan titik berat pada pasca panen, pengolahan/agroindustri, diversifikasi produk, pemasaran hasil dan standarisasi mutu hasil;
(6)    Pengembangan penelitian dan penerapan teknologi tepat guna dan
(7)    Penyempurnaan dan pemantapan sistem manajemen agribisnis usaha pertanian padi khusunya sistem pembiayaan pertanian, termasuk keuangan mikro pedesaan untuk meningkatkan aksesibilitas petani atas sumber permodalan/pembiayaan pertanian. (Road Map Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan di Kabupaten Lampung Tengah)

Potensi Pengembangan Padi Sawah di Lampung Tengah

Kampung Lingga Pura Kecamatan Selagai Lingga


Secara umum Kabupaten Lampung Tengah beriklim Tropis-Humid dengan temperatur rata-rata antara 26-28°C. Temperatur maksimum yang sangat jarang dialami adalah 33°C dan juga temperatur minimum 22°C. Sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian 15-65 meter dpl dan mempunyai kemiringan lereng antara 0-2 drajat (92,29%), dengan jenis tanah relatif dominan terhadap jenis tanah asosiasi Possolik Kekuningan serta Podsolik Merah Kuning. Luas penggunaan lahan wilayah Kabupaten Lampung Tengah  terdiri dari: lahan sawah 76,725 Ha, ladang/huma 146.992 Ha, tegalan/kebun 64.108 Ha, lahan perkebunan 17.058 Ha, lahan hutan (Negara dan rakyat) 30.772 Ha, pekarangan 38.370 Ha, rawa yang tidak ditanami 2.330 Ha, dan sisanya untuk pemukiman, kolam dan penggunaan lain-lain.

Kabupaten Lampung Tengah memiliki sarana prasarana jalan yang strategis seperti adanya jalan trans Sumatera, jalan regional yang menghubungkannya dengan Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Lampung Selatan, jalan lintasan rel kereta api serta jaringan jalan lokal yang menghubungkan antar kecamatan dan kampung dengan ibukota kabupaten. Ruas-ruas jalan ini merupakan jaringan transportasi yang menghubungkan dari satu tempat ke tempat lainnya, baik di dalam kabupaten sendiri maupun luar daerah.        
Daerah Lampung Tengah dapat di bagi ke dalam lima unit Topografi yakni: (1) Daerah topografi berbukit sampai bergunung; (2) Daerah topografi berombak sampai bergelombang; (3) Daerah dataran alluvial; (4) Daerah rawa-rawa pasang surut dan (5) Daerah sungai. Topografi berbukit sampai bergunung terutama pada Kecamatan Padang Ratu dengan ketinggian rata-rata 1.600 m dari permukaan laut.  Anak Gunung juga terdapat di Kecamatan Selagai Lingga dan Gunung Tangkitangan di Kecamatan Pubian. Daerah dataran Alluvial meliputi hampir keseluruhan wilayah Lampung Tengah sampai mendekati pantai timur, juga merupakan bagian hilir dari sungai-sungai besar seperti Way Seputih dan Way Pengubuan dengan ketinggian daerah antara 25-75 meter dari permukaan laut dan tingkat kemiringan antara 0 sampai 3 derajat.
Daerah Lampung Tengah terdapat dua dari lima daerah aliran sungai di Provinsi Lampung, yaitu Sungai/Way Seputih dan Sungai/Way Sekampung. Sungai/Way Seputih memiliki luas 7.550 km2, panjang keseluruhan 965 km, jumlah cabang 14 buah; sedangkan Sungai/Way Sekampung memiliki luas 5.675 km2, panjang keseluruhan 623 km, dan jumlah cabang 12 buah.  Selain Way Seputih dan Way Sekampung, Kabupaten Lampung Tengah juga dialiri oleh beberapa sungai lain, seperti: Way Waya, Way Ketaya, Kali Pasir, Way Besi, Kali Macas, Way Tipo, Way Pengakuan, Way Tatayan, Way Pubian, Kali Punggur, Way Raman, Way Bening, Way Keliwang, Way Buring, Way Pengubuan dan Way Pengandungan.  Jumlah waduk/dam ada 1 buah di Way Sekampung, bendungan tetap tersebar di Way Sekampung (1 buah), Way Pengubuan (1 buah), Bangun Rejo (6 buah), Kalirejo (6 buah), Way Kali Pasir (1 buah) dan bendungan gerak ada di Way Seputih (1 buah).
Potensi lahan sawah yang setiap tahun dapat ditanami padi di Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2005 mencapai luas areal total 68.489 ha meningkat tajam dibandingkan pada tahun 2003 (45.435 ha).  Total lahan sawah irigasi tehnis PU dan irigasi tehnis Non PU yang dapat ditanami dalam satu tahun pada tahun 2005, masing-masing adalah seluas 48.237 ha (di 23 Kecamatan) dan 2.379 ha (di 9 Kecamatan).  Sementara luas lahan sawah irigasi tehnis dan semi tehnis yang diusahakan dan dapat ditanami padi pada 2005, masing-masing adalah 41.727 ha (di 19 kecamatan) dan 2.843 ha (di 7 Kecamatan).  Luas lahan sawah tadah hujan, sawah pasang surut, sawah irigasi sederhana, dan sawah lebak yang diusahakan dan dapat ditanami padi pada tahun 2005, masing-masing mencapai 9.325 ha (ada di 19 Kecamatan), 711 ha (Kec. Way Sepitih dan Seputih Banyak), 3.667 ha (10 Kecamatan, terutama Kec. Sendang Agung, Padang Ratu, Anak Tuha, Kalirejo, dan Pubian) dan 7.837 ha (9 Kecamatan, terutama di Kecamatan Rumbia dan Seputih Surabaya).  
Kabupaten Lampung Tengah relatif tidak jauh (60 km) dari Universitas Lampung (Unila) di Bandar Lampung sebagai lembaga pusat pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat khususnya para pihak (steakholder) di Propinsi Lampung.  Ke depan diharapkan jalinan kerjasama yang baik antara kedua pihak Pemda Lampung Tengah dan Unila dapat lebih ditingkatkan dalam rangka mensukseskan program unggulan pengembangan komoditas padi sebagai unggulan pertama sub sektor tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah.